Ya, dua pemain itu menjadi topik tersendiri di pertandingan ini. Berawal dari ucapan Suarez yang dianggap sebagai perkataan rasis oleh Evra, bara api antara kedua pemain itu pun muncul.
Evra yang tak terima melaporkan hal tersebut dan sukses membuat Suarez menjalani skorsing delapan pertandingan. Suarez kontan tak terima karena ia merasa tak pernah menghina Evra dengan pernyataan rasis.
Bukti kekesalan Suarez tergambar jelas di pertemuan terakhir kedua tim di Old Trafford. Saat sesi jabat tangan sebelum pertandingan dimulai dilakukan, Suarez enggan menjabat tangan Evra dan tangannya langsung menuju tangan David De Gea yang ada tepat di sebelah Evra yang saat itu menjabat sebagai kapten tim.
Sikap Suarez tersebut membuat kecewa kubu Liverpool. Bahkan Standard Chartered sebagai sponsor utama tim terang-terangan merasa kecewa atas keputusan pemain asal Uruguay itu.
Tak ingin situasi bertambah panas, Steven Gerarrd selaku pemimpin Liverpool meminta Suarez untuk berdamai dengan menjabat tangan Evra di pertandingan nanti.
“Saya pikir kedua pemain akan menjadi kunci. Jika mereka mau bersalaman di awal pertandingan, maka akan menjadi hal yang sangat baik untuk memulai pertandingan nanti,” tukas Gerrard
.
“Saya kira ini adalah waktu yang tepat untuk move on. Saran saya pada Luis, sebaiknya ia menjabat tangan Evra. Tentu saja keputusan ada pada Luis. Tapi saya akan lebih senang jika ia memulai itikad baik.”
“Pertandingan nanti akan ditonton jutaan orang. Jadi ini merupakan kesempatan yang bagus untuk menyampaikan pesan perdamaian pada para fans.”
Kuncinya benar ada di Suarez. Jika ia bersedia memaafkan Evra, potensi terjadinya friksi yang lebih panjang tentu akan mengecil.
Bagaimana, Luis?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar